Memetakan Potensi Perusahaan Perkebunan (Part-1)

Menggali Gagasan

Potensi itu kemampuan bawaan yang terkandung didalamnya (bawaan)

Potensial (adj dari potensi) adalah potensi maksimal yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, dimana hasil bisa saja tidak sebesar dari potensinya. 

Perusahaan perkebunan yang mempunya luasan cukup besar mempunya potensi-potensi yang tersembunyi dan sering tidak disadari bahwa potensi-potensi tersebut dapat memberikan tambahan keuangan bagi perusahaan. Perusahaan bisa mendapatkan informasi mengenai potensi yang ada dari Pemetaan/potret Laporan Manajemen dan informasi yang digali dari karyawannya. Perusahaan pekerkebunan dengan jumlah tenaga kerja yang cukup banyak berpeluang untuk mewujudkan potensi-potensi tersembunyi itu nampak di permukaan, dengan mengembangkan kreativitas karyawannya , baik melalui suatu karya tulis ataupun dengan temu wicara ala nongkrong anak café (santai dan tidak ceremonial).Mendapatkan informasi akan membuka gagasan – gagasan bagaimana mengatasi suatu permasalahan. 

Ide atau gagasan dari seluruh karyawan dapat ditampung dan diseleksi serta di klasifikasikan sesuai permasalahan yang terjadi. 

Karya Tulis

Karya Tulis disini saya artikan sebagai tulisan yang dibuat oleh seseorang mengenai suatu topik yang dibuat oleh dirinya untuk dibaca oleh orang lain baik itu berupa suatu makalah, artikel, suratn atau tulisan pesan di Email, SMS atapun messenger lainnya. 

Mendapatkan ide dari Karya Tulis tidaklah harus dilakukan secara formal, yang ditentukan bermacam-macam kriteria, dimana dengan melihat kebiasaan generasi jaman now yang pembawaannya tidak ingin terkungkung dengan persyaratan-persyaratan yang begitu formal hanya untuk suatu tulisan yang mengusung gagasan, informasi ataupun keluhan. 

Dengan menerima tulisan yang tanpa kriteria tersebut akan menjadikan perusahaan/Direksi/Para pemegang keputusan lebih akrab dengan bawahannya dan lebih jujur dalam menulis serta tidak terbatasi oleh waktu. 

Kelemahannya dari wadah yang informal ini adalah banyak menganggap sebagai bak sampah, karena banyak tulisan yang berisi suatu keluhan ataupun caci maki atas ketidak berhasilan perusahaan, disinilah letak keakrabannya,untuk itu semua tulisan yang masuk dapat dilakukan seleksi dan klasifikasi yang disesuaikan dengan kondisi saat ini untuk segera ditindaklanjuti. 

Wadah dari karya tulis ini yang paling relevan menurut saya perusahan membuka kotak saran baik melalui sms, surat, email, chat dll. 

Berani ? 

Seharusnya perusahaan berani, mungkin awalnya hanyalah suatu keluhan dan caci maki namun melalui respon-respon positif dari perusahaan maka lambat laun akan beralih kepada ide-ide yang lebih kreatif dan inovatif. 

Temu Wicara

Temu wicara disini saya artikan sebagai bincang-bincang santai yang dibangun oleh suatu keakraban yang tidak lagi dibatasi oleh ketinggian pangkat dan jabatan, namun tetap dilakukan dengan berperilaku santun dan menjaga kepantasan. 

Namun bagi bawahan tetap sulit untuk berbincang akrab dengan atasan, bagaimanapun bawahan akan susah menghilangkan keseganannya dan rasa takut kepada atasan. 

Kunjungan lapangan oleh para pemegang jabatan dapat dijadikan suatu momentum untuk melakukan bincang-bincang santai dan agak alay-alay ala generasi zaman now. 

Pemetaan melaui Laporan Manajemen, Kondisi di Lapangan, Karya Tulis dan Temu Wicara

Menjadi suatu kebiasaan dari para pemegang jabatan membaca, menganalisis, mereview, menindak lanjuti apa yang ada dalam suatu Laporan. Dari beberapa laporan manajemen pemegang jabatan dapat segera mengambil keputusan untuk menindak lanjuti yang terpampang dalam Laporan Manajemen. Dari Laporan manajemen, dan masukan masukan lainnya dapat juga diklasifikasikan atau dipetakan beberapa potensi yang dapat digali antara lain : 

- Potensi Tanaman

- Potensi Pabrik

- Potensi Sumber Daya Alam lainnya

- Potensi Sumber Daya Manusia

- Potensi Sisa Hasil Produksi dan Sisa Aktivitas Perusahaan

- Potensi Sumber Daya Keuangannya.



(Bersambung ke Memetakan Potensi Perusahaan Perkebunan part-2)